Pengertian Desikator, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Pengertian Desikator, Fungsi, dan Cara Kerjanya – Laboratorium secara umum adalah ruang kerja atau fasilitas yang digunakan untuk melakukan berbagai jenis percobaan, penelitian, atau pengujian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Laboratorium sering kali menjadi tempat bagi para ilmuwan, peneliti, mahasiswa, dan teknisi untuk melakukan eksperimen, menguji hipotesis, atau mengembangkan teknologi baru.

Laboratorium biasanya dilengkapi dengan berbagai macam peralatan dan instrumen laboratorium yang khusus untuk keperluan percobaan atau penelitian tertentu. Contoh peralatan laboratorium meliputi mikroskop, spektrometer, kromatografi, oven, pH meter, timbangan analitik, dan banyak lagi.

Tujuan utama laboratorium adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan akurat tentang fenomena alam atau teknologi tertentu. Dalam laboratorium, para ilmuwan dapat menguji dan memeriksa berbagai hipotesis, menguji berbagai produk atau bahan, dan mengembangkan teknologi baru. Hasil dari percobaan atau penelitian di laboratorium juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah praktis dan memberikan solusi terhadap berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari, industri, atau lingkungan.Dari banyak alat-alat laboratorium yang bisa digunakan, salah satu alat laboratorium yang akan dibahas kali ini ialah desikator

Pengertian Desikator

Desikator adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengeringkan atau menghilangkan kelembaban dari sampel-sampel yang sensitif terhadap kelembaban, seperti senyawa organik, bahan kimia, dan bahan-bahan biologi. Desikator biasanya terbuat dari bahan kaca atau plastik, dan memiliki tutup yang rapat untuk mencegah masuknya udara dan kelembaban dari luar.

Cara Kerja Desikator

Cara kerja desikator didasarkan pada prinsip bahwa udara yang lembap lebih berat daripada udara yang kering. Desikator dilengkapi dengan kantong pengering yang berisi bahan pengering seperti silika gel, kalsium klorida, atau natrium hidroksida. Ketika sampel ditempatkan di dalam desikator, kelembaban di dalamnya akan diserap oleh bahan pengering yang ada di kantong pengering.

Bagian – Bagian Desikator

Berikut adalah bagian-bagian desikator yang umum ditemukan pada alat laboratorium:

  1. Tutup desikator: Tutup desikator biasanya terbuat dari bahan kaca atau plastik dan dirancang untuk menutupi bagian atas desikator secara rapat, sehingga kelembapan dan udara dari luar tidak dapat masuk.

  2. Kaca pandang: Bagian ini terletak pada tutup desikator dan terbuat dari bahan kaca transparan. Kaca pandang digunakan untuk memantau kondisi di dalam desikator tanpa membuka tutupnya.

  3. Rak desikator: Rak desikator adalah tempat untuk menempatkan sampel yang akan dikeringkan. Rak ini bisa berbentuk kawat atau kaca dan biasanya diletakkan di bagian bawah desikator.

  4. Karet silikon: Bagian ini terletak di sekeliling pinggiran tutup desikator dan berfungsi sebagai seal agar desikator dapat tertutup rapat dan mencegah kelembaban masuk ke dalamnya.

  5. Kantong pengering: Kantong pengering biasanya terbuat dari bahan kertas atau kain yang diisi dengan bahan pengering seperti silika gel, kalsium klorida, atau natrium hidroksida. Kantong pengering ini ditempatkan di dalam desikator dan berfungsi untuk menyerap kelembaban di dalamnya.

  6. Katup pengeluaran udara: Bagian ini terletak di atas tutup desikator dan berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terdapat di dalam desikator agar tekanan udara di dalamnya menjadi sama dengan tekanan udara luar. Katup pengeluaran udara umumnya dilengkapi dengan katup pengatur tekanan yang memungkinkan pengguna untuk mengatur tekanan di dalam desikator.

  7. Kaki desikator: Kaki desikator berfungsi sebagai penopang desikator di atas meja atau permukaan datar lainnya. Beberapa desikator dilengkapi dengan kaki yang dapat disesuaikan untuk menstabilkan desikator di permukaan yang tidak rata.

Jenis – Jenis Desikator

Berikut adalah beberapa tipe atau jenis desikator yang sering digunakan di laboratorium:

  1. Desikator kaca: Desikator kaca terbuat dari bahan kaca borosilikat dan biasanya digunakan untuk aplikasi kimia. Desikator kaca tahan terhadap asam dan alkali serta dapat disterilisasi dengan autoclave.

  2. Desikator plastik: Desikator plastik terbuat dari bahan polikarbonat atau bahan plastik lainnya dan biasanya lebih ringan dan lebih tahan terhadap pecahan daripada desikator kaca. Desikator plastik juga lebih murah daripada desikator kaca.

  3. Desikator vakum: Desikator vakum digunakan untuk mengeringkan sampel dalam kondisi vakum, dengan cara menghilangkan udara di dalamnya. Desikator vakum biasanya dilengkapi dengan pompa vakum dan katup pengeluaran udara.

  4. Desikator berpendingin: Desikator berpendingin digunakan untuk menjaga suhu pada sampel tetap rendah, biasanya di bawah suhu ruangan. Desikator ini dilengkapi dengan sistem pendingin atau ice pack untuk menjaga suhu di dalam desikator tetap rendah.

  5. Desikator dengan pengatur kelembapan: Desikator jenis ini dilengkapi dengan pengatur kelembapan yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Sistem pengatur kelembapan ini biasanya menggunakan sensor kelembapan dan sistem kontrol yang dapat mengatur kandungan kelembapan di dalam desikator.

  6. Desikator dengan lampu ultraviolet: Desikator jenis ini dilengkapi dengan lampu ultraviolet yang dapat membunuh kuman dan mikroorganisme di dalam desikator. Desikator dengan lampu ultraviolet biasanya digunakan untuk aplikasi biologi dan medis.

Pemilihan tipe atau jenis desikator yang tepat tergantung pada jenis sampel yang akan dikeringkan dan aplikasi yang diinginkan.

Cara Menggunakan Desikator

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menggunakan desikator:

  1. Pastikan bahwa desikator dalam kondisi bersih dan kering sebelum digunakan. Jangan lupa untuk memeriksa karet silikon pada tutup desikator apakah dalam keadaan baik dan tidak bocor.

  2. Siapkan sampel yang akan dikeringkan dan letakkan pada rak desikator. Pastikan sampel tidak bersentuhan langsung dengan bagian bawah desikator.

  3. Letakkan kantong pengering di dalam desikator. Jangan lupa untuk memeriksa apakah kantong pengering dalam kondisi kering sebelum digunakan.

  4. Tutup desikator dan pastikan karet silikon menutup rapat. Periksa apakah katup pengeluaran udara dalam kondisi tertutup.

  5. Biarkan sampel dalam desikator selama waktu yang diperlukan untuk mengeringkan. Jangan membuka tutup desikator terlalu sering karena hal ini dapat meningkatkan risiko masuknya kelembaban ke dalam desikator.

  6. Setelah selesai, buka tutup desikator dengan hati-hati dan segera ambil sampel dari rak desikator. Tutup kembali desikator dan pastikan karet silikon menutup rapat.

  7. Simpan desikator di tempat yang aman dan kering setelah digunakan.

Penting untuk diingat bahwa cara menggunakan desikator dapat bervariasi tergantung pada jenis desikator yang digunakan dan jenis sampel yang dikeringkan. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang disediakan oleh produsen desikator atau konsultasikan dengan staf laboratorium yang berpengalaman jika diperlukan.

Cara Memilih Desikator yang Tepat

Memilih desikator yang tepat adalah langkah penting untuk memastikan bahwa sampel Anda dikeringkan dengan baik dan aman. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih desikator:

  1. Jenis sampel: Jenis sampel yang akan dikeringkan harus menjadi faktor pertama yang dipertimbangkan saat memilih desikator. Beberapa jenis sampel memerlukan kondisi lingkungan kering yang sangat kering, sedangkan yang lain memerlukan kondisi tertentu seperti suhu yang rendah atau cahaya ultraviolet. Pastikan untuk memilih desikator yang sesuai dengan jenis sampel Anda.

  2. Kapasitas: Kapasitas desikator harus disesuaikan dengan jumlah sampel yang akan dikeringkan. Pilih desikator yang cukup besar untuk menampung semua sampel Anda, tetapi jangan memilih desikator yang terlalu besar jika Anda hanya memerlukan sedikit sampel untuk dikeringkan.

  3. Bahan: Desikator tersedia dalam berbagai bahan, termasuk kaca borosilikat, plastik, dan stainless steel. Desikator kaca dan stainless steel lebih tahan lama dan lebih tahan terhadap kerusakan mekanis, sedangkan desikator plastik lebih ringan dan lebih tahan terhadap pecahan.

  4. Fitur tambahan: Beberapa desikator dilengkapi dengan fitur tambahan seperti pengatur kelembaban, lampu ultraviolet, atau sistem pendingin. Pilih desikator dengan fitur tambahan yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi Anda.

  5. Budget: Terakhir, pastikan untuk mempertimbangkan anggaran Anda saat memilih desikator. Desikator dengan fitur tambahan cenderung lebih mahal, jadi pastikan untuk memilih desikator yang sesuai dengan anggaran Anda.

Dalam memilih desikator, penting juga untuk memperhatikan merek dan kualitas produk. Pilihlah desikator dari merek terpercaya dan pastikan kualitas produknya baik sehingga dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama dan menghasilkan hasil yang akurat dan konsisten.

Miliki desikator laboratorium berkualitas tinggi untuk memastikan sampel Anda dikeringkan dengan sempurna dan aman. Desikator kami dilengkapi dengan berbagai fitur tambahan seperti pengatur kelembaban dan lampu ultraviolet, dan tersedia dalam berbagai kapasitas dan bahan. Dibuat oleh merek terpercaya, desikator kami akan menjadi investasi yang baik untuk laboratorium Anda.

Hubungi Kami disini untuk info lebih lanjut :

WA : 0816-1740-8900 / 0813-9838-7525

EMAIL : sales@anm.co.id

 

Tinggalkan komentar